Sumarry :
Kibum mencintai Siwon dan Siwon mencintai
Kibum. Sungmin mencintai Kyuhyun dan Kyuhyun mencintai Sungmin. mereka saling
mencintai hingga membuat sang waktu iri. RePublish/ SiBum x KyuMin !slight
KyuBum/ RnR/ No Siders
Rated: Fiction T - Indonesian
- Hurt/Comfort - Words: 2,060
.
.
Bryan Andrew Cho
.
.
.
Pair : SiBum x KyuMin slight KyuBum
Disclaimer : semua milik Tuhan kecuali Kibum itu milik saya
seorang #maksa
Cast pengenya buat saya dan fict ini milik saya
Warning : Typos, Gaje, BL, Fast Chanel, dan bagi yang tak
kuat mental sebaiknya menyiapkan kantung muntah
.
.
Happy Reading
Dan
Tinggalkan jejak ya.?
.
.
.
chapter 1.
"saranghae." Kata-kata manis itu
meluncur lancar dari bibir tipis seorang namja tampan yang tengah menatap
sepasang onyx hitam namja yang ada di depannya.
Sebuah senyum manis terpaut manis pada
wajah namja berambut hitam sekelam malam itu.
Keduanya tersenyum hangat, tak ada kata
yang terurai dari kedua insan itu menimbukan kesunyian yang terasa nyaman dan
menghangatkan
Tak perlu jutaan pujian atau jutaan
pernyataan kata cinta yang terucap cukup duduk berdua di tengah lapangan luas
menyandarkan diri pada diri masing-masing sudah menunjukkan betapa besar cinta
mereka
Semilir angin mengalun lembut menerpa
keduanya yang tengah asik menikmati waktu mereka.
Pelukan erat mewakili cinta mereka, senyum
seolah tak mau lepas dari bibir keduanya entah mengapa mereka sangat bahagia
saat ini maka tak salah mengatakan kalau dunia milik berdua bagi orang yang
jatuh cinta
"saranghae Kibum."kembali kata
manis itu terucap dari bibir joker sang namja tampan
"nado Wonnie."
.
.
.
Namja berambut ikal itu menatap cemas
penuh harap pada sosok namja manis bergigi kelinci yang ada di depannya
tangannya masih mengantung, menyulurkan sebuah kotak kecil berwarna merah yang
tentunya para reader sudah tau isinya
Namja manis itu masih diam kembali membuat
sang namja yang tengah berlutut itu menghela nafas frustasi, kakinya sudah
terasa keram saat ini
Walau bibirnya masih tersenyum manis tapi
hati namja ikal itu sudah menggerutu tak jelas, sungguh dia mengutuk siapapun
yang membuat drama roman picisan yang ditontonya semalam dan dengan bodohnya
namja ikal itu mengikuti kelakuan sang aktor yang dikatakan banyak yeoja sangat
romantis dan bahkan namja itu mengutuk dirinya sendiri ketika namjachingunya
masih menatap bingung padanya dan well dia bersumpah akan membanting televisi
sialan yang menyiarkan siaran tak bermutu jika sampai dirinya ditolak.
"eum.. ne aku bersedia."
Sebuah senyum terukir di bibir keduanya
menadakan perasaan bahagia yang tak terlukiskan
"KALIAN DENGAR SEMUANYA CHO KYUHYUN
AKAN MENIKAH DENGAN LEE SUNGMIN.!"
Kyuhyun berteriak kencang tak peduli pada
tatapan kaget sang kekasih yang menaggapi aksi gila sang namjachingu
Beberapa orang yang berlalu lalang itu
menatap dengan berbagai espresi dan bisikan aneh pada dua insan yang sedang
dimabuk cinta itu
Bagaimanapun mereka berdua sama-sama namja
walaupun hubungan seperti itu sudah tak asing lagi di masyarakat
"yak, Kyu kau mebuatku malu."
Sungmin mempoutkan bibirnya imut sambil membuang muka dari Kyuhyun mungkin
sedikit berharap namjachingunya itu tak melihat wajahnya yang sudah semerah
tomat walaupun sebenarnya usahanya itu sia-sia
"tapi kau suka kan?" goda
Kyuhyun sambil mencoba berdiri dan memeluk sang kekasih
BRUGH..
Dan sepertinya Kyuhyun memang harus
mengutuk drama picisan yang membuat kakinya keram setelah berlutut cukup lama
"gwechana.?" Ucap Sungmin
khawatir saat mendapati posisi tidak elit sang kekasih sementara Kyuhyun tak
terlalu meperhatikan Sungmin yang menatap khawatir padanya
"Min, cicinnya terlempar
kemana?" ucap Kyuhyun polos dan langsung saja sebuah jitakan penuh cinta
dari sang kekasih mendarat di kepalanya.
.
.
.
Kibum menggengam erat buket bunga yang ada
ditangannya, sekali lagi namja itu menghela nafasnya berat
Kembali dilangkahkan kakinya masuk ke
dalam gedung putih yang sungguh membuatnya muak
Tak ada ekspresi berarti yang tampak dari
wajah namja cantik pemilik killer smile itu, tatapannya seolah kosong tak
mneyatukan antara jiwa dan raganya
Bau khas obat menyeruak masuk ke hidungnya
membuat kepalanya sedikit pusing
Jika bisa dia tak ingin melangkakhkan
kakinya ketempat ini
Terlalu banyak kesedihan yang tampak,
sulit menemukan bahkan sedikit sinar kebahagian dan tampaknya tempat ini
memberikan kesan muram tersendiri pada diri Kibum
"selamat pagi Kibum-ssi." Sapa
seorang perawat yang tak sengaja berpapasan dengannya dilorong
Sebuah senyum yang tampak dipaksakan
tampak diwajah cantik Kibum, setidaknya dia masih mengingat sopan santun.
Kibum berhenti tepat didepan pintu kamar
bertuliskan nomor "705"
Dengan berat hati didorongnya knop pintu
dan kini sebuah senyum sudah mengembang di bibir merahnya
Obsidanya langsung berhadapan pada sosok
yang kini tengah terlelap di atas ranjang rawatnya
Kibum berjalan perlahan mendekat, dengan
cekatan namja cantik itu menggangti bunga dalam vas diatas nakas yang sudah mulai
layu itu dengan bunga baru yang dibawanya. Setidaknya ada aroma kehidupan dalam
ruang rawat itu, perlahan didudukannya dirinya pada kursi yang tersedia di
samping ranjang.
Perlahan diusapnya pipi namja tampan yang
kini terbaring di depannya
Tes..
Liquid bening itu kembali menetes dari
mata indah Kibum tanpa bisa ditahan,
Sedikit diremasnya dadanya yang terasa
sesak dan rasanya Kibum ingin menjerit saat itu juga
"eug.. Bummie kapan kau datang?"
"baru saja Wonnie hyung." Ucap
Kibum sambil tersenyum untung saja namja manis itu sempat menghapus jejak air
mata di wajahnya sebelum sang namjachingu terbangun.
Siwon menghela nafas berat, dia tak
sebodoh itu untuk tak menyadari luka di wajah cantik itu hanya saja sedikit
berbohong demi kebaikan tak akan menjadi masalah kan?
"Hyung, eumm.. hari ini aku tak bisa
menemanimu." Lirih Kibum tak berani menatap mata sang kekasih sementara
Siwon hanya tersenyum kecil menanggapi sifat Kibum yang selalu saja terlihat
manis diwajahnya.
"ne, tidak apa-apa." Ucap Siwon
lembut sambil mengusap lembut surai hitam Kibum yang kini merebahkan kepalanya
di ranjang Siwon,
Lelah.. tentu saja tubuhnya seakan remuk
dipaksa bekerja siang malam tapi semua itu tak sebanding dengan sakit dihatinya
yang setiap detik membuat Kibum sulit untuk bernafas
"kau bekerja terlalu keras
Bummie." Suara lembut itu kembali menerpa gendang telinga Kibum memberikan
sensasi bahagia pada dirinya, Kibum hanya menggeleng sungguh bisa mendengar
suara lembut seorang Choi Siwon yang sudah tiga tahun menjadi kekasihnya itu
bahkan lebih membahagiakan daripada apapun di dunia ini, lagipula siapa yang
akan tahu berapa lama lagi namja pemilik dimple itu bisa memanggil namanya
lembut lagi.
Beberapa menit mereka habiskan dalam diam,
Kibum yang merebahkan kepalanya di ranjang Siwon dan tangan hangat itu mengelus
surainya perlahan
Tak perlu mengatakan apapun saat ini
karena semuanya sudah tergambar jelas
Betapa mereka saling mencintai dan betapa
mereka saling takut akan kehilangan salah satu diantaranya
"berhentilah Bummie."
"eh? Apa yang kau katakan
Hyung.?" Kibum mengangkat kepalanya menatap bingung pada sang kekasih dan
sungguh melihat ekspresi Kibum yang begitu polos dan tulus hampir saja membuat
Siwon membatalkan niatnya
Sekali lagi namja tampan itu menghela
nafasnya berat, mengumpulkan kepingan keyakinannya yang mulai runtuh
"Kau punya masa depan Bummie, jadi
bisakah kau berhenti menghabiskan waktumu sia-sia demi orang sepertiku.?"
Sakit.. Siwon bahkan merasa terluka dengan
ucapannya sendiri, dia tau ucapnnya akan kembali membuat hati sang namjachingu
hancur untuk yang kesian kalinya tapi kali ini biarkan dia menjadi kejam
"Cukup Hyung." Teriak Kibum
frustasi, kedua tangannya sudah menutupi telinganya agar tak kembali mendengar
kata-kata yang akan membuatnya kembali terpuruk,
"mengertilah Bummie, hanya dua bulan
dan bila tak ada donor maka aku...aku..akan mati."
Tes..
Tes..
Liquid bening itu menetes tanpa bisa
dibendung membasahi pipi Siwon, dia tau bahkan sangat tau bahwa kembali lagi
dia menghancurkan hati orang yang paling dicintainya tapi dia juga tak ingin
egois, menahan Kibum lebih lama lagi akan semakin menyakiti namjachingunya itu.
Kibum hanya diam, seolah menulikan
telinganya namja cantik itu mulai memasukkan beberapa barang yang ada di nakas
sebelah Siwon ke dalam tas selempang yang dipakainya.
"minum obatmu Hyung, nanti aku akan
meminta suster Jung mengawasi jadwal minum obatmu."
"Bummie dengarkan aku."
"emm.. habiskan makananmu, mungkin
aku akan terlambat kemari lagi." Ucap Kibum sambil mencatat jadwal rutin
Siwon yang akan diberikannya pada suster Jung nanti, bersikap seolah semuanya
baik-baik saja meski tubuh namja itu sudah bergetar.
"Bummie dengarkan aku."
"oh ya, Uisa Park akan kemari katakan
padanya –"
"AKU AKAN MATI BUMMIE, JADI
PERGILAH!" teriak Siwon, dia benci saat harus menatap Kibum yang selalu
bersikap bahwa semuanya bisa terkendali bersikap seolah semuanya akan kembali
baik seperti dahulu.
"katakanlah kau akan mati sekali lagi
dan aku pastikan yang berikutnya hyung lihat adalah mayatku." Ucap Kibum
dingin sebelum keluar dari ruang rawat Siwon sambil membanting pintu.
dan ucapnnya barusan sukses membuat Siwon
terpaku ditempatnya
.
.
.
"bagaimana kalau yang ini,
Minnie.?" Tanya Kyuhyun pada sosok namja manis bergigi kelinci yang kini
sedang terbaring di ranjang rumah sakit dengan berbagai peralatan medis di
tubuhnya, cukup mebuat semua orang yang melihatnya yakin bahwa namja itu sedang
dalam kondisi yang tidak baik.
"yang ini saja bagaimana? kau
menyukai warna pink kan.?" Kyuhyun menunjukkan sebuah undangan pernikahan
berwarna putih dengan beberapa list berwarna merah muda yang menghiasi benda
berbentuk persegi itu menambah kesan manis tersendiri.
"bukankah yang ini keren? Undangan
berwarna biru kesukaanku?"
Kyuhyun berbinar sambil menjelaskan
beberapa sample undangan yang dibawahnya,
Sungmin tetap diam, bahkan dia tak
mengalihkan pandangannya yang tertuju pada jendela kamar rawatnya yang
menampakkan gedung-gedung bertingkat yang bahkan terlihat sangat membosankan.
Bukannya Sungmin tak mau memperhatikan
sang namjachingu yang sekarang sudah berstatus calon suaminya itu hanya saja
hatinya terlalu sakit menatap wajah namja yang selalu menampakkan senyum
indahnya pada dirinya tapi dia tak bodoh untuk menyadari bahwa mata namja itu
terluka.
"baiklah, karena kau diam saja maka
aku anggap itu sebagai jawaban iya"
Kyuhyun tersenyum menatap undangan yang
ada di tangannya, membayangkan namanya dan nama Sungmin yang akan tercetak
disana saja sudah membuatnya merasa terbang tinggi.
"waeyo Kyu.?" Tanya Sungmin
pelan sedikit tak jelas karena masker oksigen yang masih terpasang di mulutnya.
"eh? Ada apa Min.?"
"aku tak bisa menikah denganmu Kyu,
aku.. aku bahkan tak yakin bisa bertahan lebih lama lagi." Lirih Sungmin
dan tanpa ada komando lagi-lagi cairan bening itu merembes keluar begitu saja
"kau akan sembuh chagiya. Aku sudah
menemukan donor untukmu." Kyuhyun memsang senyum lembut di wajahnya,
tanganya perlahan menghapus tetesan bening di wajah Sungmin
"benarkah.?''
"tentu saja, kau ragu padaku.?"
Ucap Kyuhyun sambil mempoutkan bibirnya membuat Sungmin tersenyum juga
Bohong..
Dia tau namjachingunya itu berbohong
Hanya saja Sungmin tau Kyuhyun mungkin
lebih menderita darinya
"tuan Cho kau itu sudah dewasa,
berhenti bersikap kekanakan wajah evilmu itu tak cocok dengan gaya aegyo."
Kyuhyun tersenyum tipis sebelum kemudian
mengusap lembut surai lembut Sungmin.
"kau akan sembuh chagiya, hanya cukup
pikirkan itu saja nde?"
Sungmin sedikit murung mendengar penuturan
Kyuhyun, sampai kapan namjachingunya itu akan membohongi dirinya –salah
–membohongi dirinya sendiri.
"kenapa kau bertahan Kyu.?" Ucap
Sungmin ragu
Dan sekali lagi senyum itu nampak diwajah
tampan Kyuhyun, digenggamnya tangan Sungmin erat.
"karena aku tau, seandainya aku yang
ada diposisimu saat ini kau juga akan melakukan hal yang sama." Ucap
Kyuhyun lembut sambil menciumi jemari sang kekasih.
Sungmin mengangguk, sebuah senyum kecil
kembali merekah di bibir pucatnya.
Perlahan dan lembut Kyuhyun mengusap pucuk
kepala Sungmin, memastikan namja cantik itu terlelap dalam mimpi indah yang
mungkin bisa sedikit mengurangi sakit yang dirasakanya, membawanya ke dunia
yang lebih indah dari saat ini.
Setelah memastikan Sungmin terlelap,
Kyuhyun melangkahkan kakinya ke sudut ruang rawat Sungmin masuk ke dalam kamar
mandi.
Tes..
Tes..
Tes..
Air mata itu kembali mengalir, menampakkan
sosok rapuh seorang Cho Kyuhyun yang sebenarnya
"hiks.. mianhe.." rintih Kyuhyun
menahan sakit yang ada di hatinya
Dibekapnya bibirnya yang merintih sakit
dengan kedua telapak tangannya, takut Sungmin bisa mendengar isakannya.
.
.
.
.
TBC...
.
.
.
hahahaa. akhrinya dibuat Tbc Juga nih, karena ending yang d FFn sangat menuai protes jadi ini bakal Author buat beberapa chap? mungkin sih? itupun kalau ada reader yang nagih kalau ga da ya lewat #plaakkk..
.
post FFn pertama d BLOG :D